7 Batuk Pada Anak Yang Perlu Diwaspadai, Orang Tua Wajib Catat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Batuk sebenarnya merupakan sesuatu yang normal. Namun, dokter menjelaskan ada beberapa kondisi batuk pada anak yang perlu diwaspadai orang tua.
Dokter spesialis anak Rina Triasih mengingatkan bahwa batuk adalah 'kawan', bukan 'lawan'. Batuk jadi mekanisme pertahanan tubuh.
"Batuk itu melemparkan segala sesuatu yang [seharusnya] tidak ada di saluran napas kita. Batuk yang seperti itu jangan dilawan. Itu melindungi saluran napas bawah supaya tidak ada gangguan," jelas Rina dalam webinar bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), beberapa waktu lalu.
Batuk pada anak yang perlu diwaspadai
Meski jadi mekanisme pertahanan tubuh, orang tua tetap perlu waspada terhadap batuk yang dialami alam. Berikut beberapa batuk pada anak yang perlu diwaspadai.
1. Batuk disertai sesak napas
Batuk umumnya tidak memerlukan pengobatan berarti. Namun, jika batuk sudah disertai sesak napas, orang tua perlu membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Batuk disertai sesak napas ini karena si kuman, benda asing masuk sampai ke kantong udara (alveoli), lalu terjadi gangguan pertukaran oksigen dan karbon dioksida," kata Ketua UKK Respiratori IDAI ini.
2. Batuk darah
Batuk yang disertai darah berarti anak mengalami penyakit tertentu. Umumnya, tuberkulosis menyebabkan batuk disertai darah.
3. Batuk dalam waktu lama
Batuk biasanya sembuh saat benda asing berhasil dikeluarkan yang biasa selesai pada hitungan hari. Namun, orang tua perlu waspada jika batuk anak tak kunjung sembuh hingga lebih dari dua minggu.
Biasanya, batuk dalam waktu lama disebabkan tuberkulosis atau asma.
4. Batuk menggonggong
Ibarat gonggongan anjing, batuk keluar dengan suara yang sangat keras. Rina mengatakan, batuk seperti ini khas terjadi di negara empat musim yang disebabkan oleh virus Croup. Namun di Indonesia, kasus ini terbilang jarang terjadi.
5. Batuk disertai muntah
Orang tua perlu membawa anak ke dokter saat anak batuk disertai muntah dan tubuh lemas.
Pada kasus berbeda, anak bisa saja batuk lalu muntah tapi kemudian kondisinya membaik. Di sini, muntah jadi mekanisme anak untuk mengeluarkan dahak atau lendir.
"Anak belum bisa berdahak seperti orang dewasa. Yang seperti ini, tidak perlu khawatir. Setelah muntah, anak happy, main lagi," jelasnya.
6. Batuk pada bayi usia di bawah 1 tahun
Batuk pada bayi, terutama di bawah 2 tahun, perlu diwaspadai. Ada kemungkinan bayi mengalami kelainan bawaan sehingga perlu diperiksakan ke dokter.
7. Bibir dan kuku anak kebiruan
Jika orang tua menemukan anak batuk dengan kondisi bibir dan kuku kebiruan, berarti anak sudah kekurangan oksigen.
Demikian beberapa kondisi batuk pada anak yang perlu diwaspadai.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net