Kasus Sapi Mendadak Mati di Jembrana Kembali Terjadi, Diduga Keracunan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Sejak bulan Januari hingga April tahun 2023 terjadi kasus kematian sapi di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.
Kasus yang menghebohkan tersebut melibatkan 20 ekor sapi yang mati secara misterius. Dua ekor di antaranya, setelah diautopsi, menunjukkan adanya indikasi racun dalam tubuhnya, sesuai hasil lab forensik. Kini, kejadian serupa kembali terjadi di lokasi yang sama, menambah kekhawatiran di tengah masyarakat.
Diketahui, dari empat ekor sapi milik I Made Hendra Winatha, dua di antaranya dipelihara oleh warga setempat yang akrab disapa Mang Boy, telah mati dengan cepat dalam rentang waktu satu bulan.
Keluarga Mang Boy, yang merawat sapi-sapi tersebut, menunjukkan ketidakwajaran dalam kematian hewan ternak tersebut. Hendra Winatha, pemilik sapi, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini.
Menurut Hendra, sapi-sapi yang dimilikinya tidak hanya dipelihara oleh warga lokal, tetapi juga oleh orang-orang dari luar daerah. Namun, setelah insiden kematian sapi mendadak, ia merasa was-was akan keamanan hewan ternaknya di masa depan.
Hendra juga mengungkapkan bahwa sebelum mati, sapi-sapi tersebut menunjukkan gejala ketidaknormalan, seperti kehilangan nafsu makan dan sakit pada pencernaan. Meskipun telah diberikan obat, kematian sapi terjadi dalam waktu singkat. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa ada kasus keracunan, yang saat ini sedang ditangani oleh pihak berwenang.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat menyatakan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan oleh Polsek Jembrana. Agus Riwayanto, Kasat Reskrim Polres Jembrana, menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan dari korban jika ada bukti tambahan terkait dugaan-dugaan lain yang muncul.
Editor: Robby
Reporter: bbn/jbr