Paus Fransiskus Desak Perang Iran-Israel Dihentikan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Paus Fransiskus mendesak agar Iran dan Israel untuk tidak mengambil langkah-langkah yang dapat memicu lingkaran kekerasan di Timur Tengah.
Dikutip Reuters, Minggu (14/4), Paus mengaku mengikuti berita tentang serangan Iran ke Israel dan merasa prihatin atas kejadian itu.
"Saya dengan sepenuh hati mengajukan permohonan untuk menghentikan tindakan apa pun yang dapat memicu kekerasan yang berisiko menyeret Timur Tengah ke dalam konflik yang lebih besar," kata Paus.
Menurut Paus, tidak ada satupun yang boleh mengancam kehidupan di negara lain. Termasuk, Israel dan Palestina.
"Tidak seorang pun boleh mengancam keberadaan negara lain. Sebaliknya, semua negara harus mendukung perdamaian, dan membantu Israel dan Palestina untuk hidup di dua negara, berdampingan, dengan aman," ujarnya.
Paus juga menyerukan gencatan senjata di Gaza dan negosiasi untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan diberikan kepada rakyatnya. Dia juga ingin sandera Israel yang ditangkap oleh Hamas dalam serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel segera dibebaskan.
Dia meminta agar kekerasan di manapun Ddihentikan.
"Cukup perang, cukup serangan, cukup kekerasan. Ya untuk berdialog, ya untuk perdamaian," katanya.
Hubungan Iran dan Israel kini memanas. Garda Revolusi Iran (IRGC) melepaskan serangan pesawat nirawak (drone) hingga roket ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.
Tindakan tersebut merupakan reaksi atas serangan mematikan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, Senin (1/4) lalu.
Israel memborbardir Gedung Kedutaan Besar Iran di Suriah. Tindakan tersebut telah melanggar perjanjian Internasional yang memutuskan wilayah diplomatik tidak dapat diganggu gugat.
Pasalnya, kantor Kedutaan Besar bukan milik negara yang bersangkutan, melainkan milik negara lain yang memiliki hubungan diplomatik.
"Kantor konsulat dan kedutaan di negara mana pun adalah wilayah negara itu. Ketika mereka menyerang konsulat kami, itu berarti mereka menyerang wilayah kami," jelasnya.
Dua komandan tinggi Korps Garda Revolusi Iran tewas dalam serangan udara Israel di gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4) lalu. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net