search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Yordania: Netanyahu Bahayakan Gencatan Senjata Jika Serbu Rafah
Rabu, 8 Mei 2024, 08:59 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Yordania: Netanyahu Bahayakan Gencatan Senjata Jika Serbu Rafah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membahayakan upaya gencatan senjata usai mengebom Rafah di Gaza selatan.

Safadi mengatakan upaya luar biasa sudah dilakukan untuk kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

"Hamas telah menerima tawaran. Jika Netanyahu benar-benar ingin kesepakatan, dia akan menegosiasikan tawaran itu dengan sungguh-sungguh," kata Safadi, dikutip Middle East Eye, Selasa (7/5).

Dia lalu berujar, "Malah, dia membahayakan kesepakatan dengan mengebom Rafah."

Pernyataan Safadi muncul setelah Hamas menerima kesepakatan gencatan senjata yang diajukan Mesir dan Qatar. Namun, Israel menolak dengan alasan tak sesuai dengan persyaratan yang mereka ajukan.

Proposal gencatan senjata itu terdiri dari tiga fase mencakup jeda pertempuran, penarikan pasukan Israel, hingga pertukaran sandera dan tahanan.

Pemerintahan Israel menyatakan kesepakatan itu jauh dari tuntutan mereka.

Di waktu yang sama, pasukan Israel malah mengebom Rafah pada Selasa (7/5). Imbas serangan ini, 12 orang tewas.

Israel juga sebelumnya telah mengusir puluhan ribu warga dari Rafah dan meminta mereka bergeser ke wilayah Khan Younis. Namun, para pengamat ragu pergerakan ini bisa berlangsung lancar.

Serangan Israel di Rafah terjadi saat agresi di Gaza masih berjalan sejak Oktober 2023. Imbas agresi, lebih dari 34.000 orang di Palestina meninggal.

Komunitas internasional mewanti-wanti serangan di Rafah bisa menyebabkan lebih banyak korban dan memicu bencana kelaparan. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami