search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Australia Deteksi Kasus Pertama Flu Burung H5N1 Pada Manusia
Kamis, 23 Mei 2024, 10:48 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Australia Deteksi Kasus Pertama Flu Burung H5N1 Pada Manusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Australia melaporkan kasus flu burung pertama pada manusia pada Rabu (22/5). Kasus ini terdeteksi pada seorang anak yang menurut pihak berwenang telah terinfeksi di India tetapi diklaim sudah sembuh total.

"Ini adalah kasus flu burung yang sangat patogen pada manusia pertama yang terkonfirmasi di Australia," kata Kepala Petugas Kesehatan Negara Bagian Victoria, Dokter Claire Looker, dalam sebuah pernyataan.

"Anak tersebut mengalami infeksi parah tetapi tidak lagi sakit dan telah pulih sepenuhnya," paparnya menambahkan.

Kasus flu burung di Victoria ini melibatkan virus H5N1, namun jenis virus ini tidak sama dengan virus yang menyebabkan wabah di Amerika Serikat, kata Looker.

Jenis flu burung H5N1 telah menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir dan membunuh miliaran burung yang dibudidayakan maupun liar. Penyakit ini bahkan telah menyebar ke puluhan spesies mamalia lainnya.

Sementara itu, selama ini, Australia adalah satu-satunya benua yang masih bebas dari penyebaran flu burung. Namun, pekan ini, pihak berwenang menuturkan telah mendeteksi jenis flu burung yang sangat patogen di sebuah peternakan telur di dekat Melbourne.

 

Kepala Petugas Dokter Hewan di Victoria Graeme Cooke mengatakan tes laboratorium pertama menunjukkan bahwa virus tersebut adalah jenis H7 yang belum teridentifikasi dan kemungkinan berasal dari populasi burung liar.

Imbas penemuan ini, Cooke menuturkan otoritas kesehatan menerapkan pembatasan pada pergerakan di sekitar peternakan tersebut dan burung-burung akan dimusnahkan.

"Daerah ini memang memiliki kepadatan bisnis unggas yang tinggi, baik yang bertelur maupun daging unggas," kata Cooke kepada radio Australian Broadcasting Corporation (ABC) seperti dikutip Reuters.

"Pada tahap ini kami belum bisa mengatakan apakah akan ada penyebaran ke properti lain. Kami sekarang mengambil tindakan yang diperlukan untuk memberantasnya guna menghilangkan penyebaran selanjutnya."

Namun, Cooke memastikan wabah ini tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami