search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Krisis Air Mengancam Bali, Dorong Pembangunan Sumur Penampung Air Hujan
Selasa, 30 Juli 2024, 23:07 WITA Follow
image

beritabali/ist/Krisis Air Mengancam Bali, Dorong Pembangunan Sumur Penampung Air Hujan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Direktur Eksekutif Yayasan Idep Selaras Alam, Muchamad Awal, menyatakan bahwa Bali menghadapi ancaman krisis air yang serius. 

Menurutnya, tantangan ini dipicu oleh perubahan iklim dan pertumbuhan pariwisata yang pesat, terutama di bagian selatan Bali, yang secara signifikan mempengaruhi kuantitas dan kualitas air tanah.

“Ancaman krisis air menjadi tantangan utama bagi Bali saat ini,” ungkap Awal dalam konferensi pers di Sanur, Denpasar, Selasa (30/7/2024). 

“Selain perubahan iklim, pertumbuhan pariwisata yang masif di selatan Bali menyebabkan konsumsi air yang tinggi, sehingga berdampak negatif pada kuantitas dan kualitas air tanah,” ungkapnya

Untuk mengatasi masalah ini, Awal menyarankan pembangunan sumur penampung air hujan sebagai solusi yang krusial. Menurutnya, sumur-sumur ini harus dibangun di wilayah-wilayah imbuhan utama, terutama di wilayah tengah dan utara Bali, seperti Kabupaten Bangli, Karangasem, Tabanan, dan Buleleng.

Sejak tahun 2018, Yayasan Idep Selaras Alam, bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bali (PNB), telah membangun 91 unit sumur pemanenan air hujan (rainwater harvesting) sebagai bagian dari upaya konservasi sumber daya air di Pulau Dewata. Dari jumlah tersebut, PNB telah menyelesaikan 24 sumur dan menargetkan untuk membangun total 136 sumur.

“Satu unit instalasi memerlukan biaya sekitar Rp36 juta dengan kedalaman sumur bervariasi antara 32 hingga 50 meter, disesuaikan dengan kondisi daerah,” tambah Awal.

Pembangunan sumur ini diharapkan dapat membantu mengatasi krisis air dan mendukung keberlanjutan sumber daya air di Bali

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami