7 Makanan Pemicu Penyakit Jantung, Setop Makanan Cepat Saji
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Ada banyak faktor yang dapat memicu seseorang terserang penyakit jantung, salah satunya makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Apa saja makanan pemicu penyakit jantung?
Penyakit jantung ditandai dengan penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan plak di dinding arteri kemudian dapat menyumbat arteri.
Masalah kesehatan ini tak lagi mengenal usia, bahkan bisa mengancam nyawa. Karena itu, penting untuk mencegahnya sedini mungkin.
Selain memeriksa kondisi jantung, penting pula untuk menjaga kesehatan dengan menghindari makanan pemicu penyakit jantung.
Makanan ini tanpa sadar sering kita jumpai bahkan dikonsumsi sehari-hari. Melansir berbagai sumber, berikut ini makanan pemicu penyakit jantung yang sebaiknya dihindari.
1. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji seperti burger kerap dihubungkan dengan serangan jantung. Meski tidak semua, Regina Druz, profesor rekanan kardiologi di Hofstra University menjelaskan lemak jenuh dari bahan pangan hewani berpengaruh pada jantung.
"Khususnya saat dikombinasikan dengan karbohidrat sehingga punya efek buruk pada kesehatan jantung," kata Druz dikutip dari Time.
Jika ingin makan burger, disarankan untuk menghindari restoran cepat saji. Restoran seperti ini cenderung menggunakan bahan berkualitas rendah dan cara memasak yang kurang sehat.
2. Daging olahan
Daging olahan seperti bacon atau sosis cenderung tinggi lemak jenuh. Bahkan untuk daging olahan dengan label rendah lemak, bisa saja tinggi kandungan garam. Garam berhubungan dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Daripada fokus pada obat untuk menurunkan tekanan darah, Laxmi Mehta, direktur Woman's Cardiovascular Health Program, menyarankan sebaiknya Anda fokus pada penyesuaian asupan.
"Kadang pasien saya dengan tekanan darah tinggi bisa membuat perkembangan signifikan hanya dengan menyesuaikan asupan makanan," kata dia.
3. Soda
Makanan pemicu penyakit jantung selanjutnya adalah soda. Sering tak disadari bahwa sumber tambahan gula terbesar bukan dari makanan, tetapi dari minuman seperti soda.
Soda mengandung banyak pemanis buatan yang bahaya menyebabkan diabetes. Orang yang sering minum soda juga cenderung mengalami obesitas dari berat normalnya.
4. Mi instan
Meskipun enak dan cepat disajikan, sering makan mi instan akan meningkatkan risiko perubahan metabolisme karena kandungan natrium yang tinggi, lemak jenuh, dan beban glikemik.
Orang yang mengidap sindrom metabolik cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan berisiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
5. Alkohol
Alkohol adalah jenis minuman yang harus dihindari penderita darah tinggi. Namun meski tubuh normal dan kadar trigliseridanya tak tinggi, mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak dapat menaikkan tekanan darah, gagal jantung, stroke, dan penambahan berat badan.
6. Gorengan
Gorengan seperti kentang goreng di restoran cepat saji tentu mengandung banyak garam dan lemak. Selain itu, metode penggorengan konvensional yakni deep fry menghasilkan lemak trans yang terbukti meningkatkan jenis kolesterol jahat dan menurunkan jenis lemak yang baik.
Sebuah studi menyebut orang yang makan kentang goreng dua hingga tiga kali seminggu berpeluang meninggal lebih awal karena serangan jantung.
7. Makanan tinggi gula, garam, dan lemak
Selain makanan pemicu sakit jantung yang sudah disebutkan di atas, sebaiknya Anda juga tidak mengonsumsi makanan-makanan lain yang punya banyak kandungan gula, garam, dan lemak karena tetap memberi risiko penyakit jantung. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net