search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Balon Sampah Korut Mendarat di Korsel, Bikin Gedung Kebakaran
Selasa, 17 September 2024, 10:56 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Balon Sampah Korut Mendarat di Korsel, Bikin Gedung Kebakaran

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Balon sampah dari Korea Utara mendarat di sebuah atap gedung di Seoul, Korea Selatan dan menyebabkan kebakaran pada Senin (16/9).

Balon sampah ini adalah satu dari ribuan balon yang dikirim dari Pyongyang. Namun balon tak sekadar mengotori properti penduduk tapi juga memicu kebakaran di sebuah atap gedung.

"Sekitar pukul 9.04 malam pada Minggu, kebakaran terjadi di atap gedung komersial empat lantai di distrik Barat Seoul," kata Kantor Pemadam Kebakaran Gangseo Seoul dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan CNA.

Kebakaran berhasil dipadamkan dalam waktu 18 menit dengan 15 mobil pemadam dan 56 personel dikerahkan. Insiden ini dilaporkan tidak menelan korban jiwa.

Sementara itu, Pyongyang meluncurkan sekitar 120 balon berisi sampah ke perbatasan pada Minggu malam, menyusul 50 balon yang dikirimkan pada Sabtu.

Mendarat di Korsel

Kepala Staf Gabungan menyebut 40 balon telah mendarat di Korea Selatan terutama di Provinsi Gyeonggi utara dan Seoul. Balon-balon itu berisi sampah kertas dan plastik yang tidak mengancam keselamatan penduduk.

Kebakaran hari ini bukan kali pertama terjadi akibat balon sampah. Kebakaran telah terjadi pada awal bulan di dekat bandara dan di unit penyimpanan.

"Beberapa balon sampah Korea Utara memiliki pengatur waktu termal yang berpotensi menyebabkan kebakaran jika tidak terpisah dengan benar saat kabel pemanas diaktifkan, yang berfungsi untuk melepaskan balon dari muatannya," kata juru bicara JCS Lee Chang-hyun.

Dia menambahkan menembak jatuh balon di udara meningkatkan risiko serpihan atau material berbahaya menyebar. Untuk saat ini, segera mengumpulkannya setelah jatuh jadi pendekatan paling aman. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami