search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gonjang-Ganjing PDIP Tabanan Jelang Pencoblosan, Dua Anak Ranting di Kediri Mengundurkan Diri
Senin, 25 November 2024, 08:50 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Gonjang-Ganjing PDIP Tabanan Jelang Pencoblosan, Dua Anak Ranting di Kediri Mengundurkan Diri.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beberapa hari jelang pemungutan suara Pilkada pada 27 November 2024 mendatang situasi internal PDI Perjuangan Tabanan mulai gonjang-ganjing. Sejumlah pengurus internal partai moncong putih di tingkat anak ranting yang ada di dua desa Kecamatan Kediri mengundurkan diri. 

Informasi yang berhasil dihimpun, penyebab mundurnya pengurus anak ranting di Banteng Tabanan dipicu karena banyak aspirasi di tingkat anak ranting yang tidak diakomodir pengurus DPC PDI Perjuangan Tabanan. Serta mengesampingkan tokoh-tokoh di Kecamatan Kediri hingga soal adanya saksi di tingkat TPS yang dilakukan pergantian sepihak tanpa alasan. 

Menurut informasi yang diperoleh di lapangan ada dua pengurus anak ranting DPC PDIP Tabanan yang mengundurkan diri. Yakni anak ranting Desa Pandak Bandung dan Desa Belalang. 

Soal mundurnya dua pengurus anak ranting PDIP Tabanan di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Kediri dibenarkan oleh I Made Edi Wirawan yang juga selaku Wakil Ketua DPC PDIP Tabanan. 

"Ya benar, namun saya tidak tahu persis pertimbangan mereka mengundurkan diri," ujarnya.

Sementara itu Ketua Anak Ranting Desa Pandak Bandung, Kediri Anak Agung Made Adi tak menampik jika dirinya telah mengundurkan sebagai Ketua Anak Ranting PDIP di desa.

"Saya selaku Ketua Anak ranting per-hari ini sudah mengundurkan diri," akunya dihubungi sambungan telepon, Minggu malam (24/11).

Berbagai pertimbangan dan alasan yang mendasar mengapa ia yang sudah mengabdi selama puluhan tahun di tingkat anak ranting harus mengundurkan di sebagai kader PDI Perjuangan Tabanan.

Pertama karena melihat situasi PDIP Tabanan yang tidak kondusif. "Yang nama mengundurkan diri yang pasti ketidakpuasan, apalagi saya ini sudah 25 tahun menjadi Ketua Anak Ranting," ucapnya.   

Kemudian kedua satu sisi alasannya yang paling mendasar adalah tidak adanya tokoh dari Kecamatan Kediri yang dipakai oleh PDIP Tabanan saat ini. 

"Kediri ini kan jumlah pemilih terbesar di Kabupaten Tabanan. Namun tokoh di Kediri banyak tidak digunakan. Misalnya bapak I Made Edi Wirawan yang notabena mendampingi I Komang Gede Sanjaya selama 3,5 tahun pada periode pertama justru tidak dipakai lagi," ujarnya.
 
"Artinya semua tokoh Kediri tidak ada yang dipakai, padahal aspirasi sudah kami sampaikan. Ya, bisa dikatakan tokoh-tokoh kami di Kediri bisa dianggap atau dilihat sebelah mata," sambungnya. 

Ia menambahkan sejumlah tokoh-tokoh di Kecamatan Kediri tidak ada perhatian sama sekali. Bisa dilihat apakah ada tokoh Kediri yang mewakili masyarakat Kediri saat ini. "Itu menjadi alasan kami harus mendur," jelasnya.  

Yang menarik lagi adanya sejumlah saksi yang ada di Kecamatan Kediri berasal dari PDI Perjuangan Tabanan diganti secara sepihak tanpa alasan pasti menjelang proses pemungutan suara berlangsung.   

"Yang saya tidak habis pikir semua saksi-saksi yang ada di anak ranting yang bertugas saat pemungutan suara diganti mendadak. Alasan karena apa saya tidak tahu," pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami