Pasrah, Pemilik Akame Restaurant Kecam LSM
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pemilik Dolphin Bay Akame Restourant Ade Kusmana terlihat pasrah setelah pihak kementerian Kehutanan berencana merelokasi dua ekor lumba lumba miliknya ke Karimun Jawa. Namun Ade Kusuma mengatakan sangat kecewa dengan aksi yang dilakukan LSM JAAN (Jakarta Animal Aid Network), Jakarta.
“Kita ikuti saja kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Kehutanan. Kalau kami memang salah, harusnya UU-nya yang dirubah,” ujar Ade Kusmana, pemilik Dolphin Bay Akame, Benoa, saat ditemui Beritabali.com, pada Rabu (13/02).
Disisi lain, dia mengaku kecewa dengan aksi yang dilakukan LSM JAAN. Dimana, LSM tersebut memfitnah pihaknya habis-habisan di jejaring sosial, dengan membuat pemberitaan dan menyebarkan foto-foto bahwa lumba-lumba tersebut diperlakukan tidak layak. Jika memang katanya, tuduhan yang dikatakan LSM tersebut benar. Tidak akan mungkin lumba-lumba yang dipeliharanya mau makan, dan terus menyapa pengunjung yang datang dengan aksinya.
Buktinya, lumba-lumba tersebut mau makan dan beraksi, tegasnya. Diterangkannya, sebelum membuat atraksi lumba-lumba ini empat bulan lalu, dirinya sudah memperhitungkan kolam yang akan dipergunakan satwa mamalia itu untuk tinggal dan makan. Bahkan, pihaknya juga menyediakan kolam dengan ukuran 13 m x 10 m x 2,5 m untuk ditinggali dua lumba-lumba jantan miliknya.
Ukuran kolam ini sudah sangat sesuai, dengan aturan. Yang mana, kolam penangkaran dihitung dari dua kali ukuran tubuh lumba-lumba dewasa. Sementara, ukuran lumba-lumba yang dimilikinya yakni 1,7 meter dan 1,8 meter.
Dia juga mengatakan, pihaknya juga menyediakan dokter hewan yang rutin untuk mengecek kesehatan lumba lumba. “Kami sudah melakukan perawatan dan tidak benar menelantarkan lumba-lumba,” tegasnya.
Reporter: bbn/bgl