search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sebelum Dibunuh, Pria Gay Ini Sempat Ajak Tersangka Check-in Hotel
Selasa, 7 Maret 2017, 10:47 WITA Follow
image

Rekonstruksi kasus tewasnya pria gay asal Medan, Imran Handani (34), pada Senin (6/3) siang. [bbcom]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Penyidik Unit Reskrim Polsek Denpasar Barat menggelar rekonstruksi kasus tewasnya pria gay asal Medan, Imran Handani (34) di sebuah gang di Jalan Gunung Salak, Gang Esa Banjar Abasan Padangsambian Kelod Denpasar, pada Senin (6/3) siang. 
 
Petugas menghadirkan tersangka Mahfud Hundori (24) dengan tangan diborgol.
 
[pilihan-redaksi]
Rekontruksi berisi 19 adegan itu berlangsung di dua lokasi, yakni di Jalan Gunung Salak Gang Esa Padangsambian Denpasar dan di Jembatan di traffic light persimpangan Jalan Mahendradata-TeukuUmar Barat, Denpasar. Adegan di jembatan ini dilakukan terkait pisau yang dibuang oleh tersangka.
 
Tersangka Mahfud mengatakan,usai menusuk korban, pisau dibuang di jembatan antara jalur Tabanan menuju Jembrana. 
 
“Tersangka sampai sekarang tidak ingat dimana pisau dibuang. Kami sudah menyisir semua jembatan dari Tabanan sampai Melaya, tapi hasilnya nihil,” ujar Kapolsek Denbar Kompol WIsnu Wardana didampingi Kanitreskrim Iptu AanSaputra.
 
Dalam rekontruksi terungkap korban dan tersangka baru kenal saat bertemu di kamar kos saksi Purba, yang kamarnya bersebelahan dengan kamar kos korban di nomor 8. 
Setelah saling kenal, keduanya akrab dan beranjak keluar untuk  membeli arak dengan mengendarai motor Honda Vario DK 5376 OM yang disewa oleh korban.
 
Setelah kembali, mereka kemudian minum bersama. Namun saat minum-minum itulah tersangka jengkel karena korban selalu memeluk, mencium, dan meraba-raba tubuhnya. Tak lama, keduanya kembali keluar untuk membeli nasi. Dalam perjalanan, korban kemudian merayu tersangka untuk diajak menginap di hotel dan ditolak oleh tersangka.
 
Terlanjur jengkel terus diajak ke hotel dan diraba-raba, tersangka Mahfud marah dan mengambil pisau di rumah temannya, Angga di timur Lapas Kerobokan. Sebelum tiba di Gang Esa, tiba-tiba saja korban mematikan kunci motor dari arah belakang. Akibatnya tersangka Mahfud kaget. Apalagi dia melihat korban sudah membuka paksa ikat pinggangnya.
 
Penusukan terjadi pada adegan ke-12, ketika tersangka mengambil pisau di saku celana krinya. Pisau tajam itu langsung ditusuk ke bagian dada kanan korban. Pada adegan ke-13, tersangka kembali merangkul leher korban dari belakang dan kembali menusuk bagian bawah leher bagian kiri sebanyak dua kali. 
 
[pilihan-redaksi2]
“Setelah ditusuk dua kali, korban tidak melawan,” ujar Kompol Wisnu.
 
Dalam rekontruksi tersebut,tersangka Mahfud terlihat santai. Bahkan pria asal Bondowoso Jawa Timur itu tenang setiap kali diminta memperagakan cara membunuh korban. 
 
Sebelumnya diberitakan, warga di Kalan Gunung Salak Gang Esa Padangsambian Denpasar digemparkan dengan penemuan mayat Imran Handani terkapar di tengah jalan, pada Sabtu(25/2) sekitar pukul 06.00 Wita. Korban penyuka sesama jenis itu dibunuh dengan sadis setelah mencoba mengerayangi tersangka Mahfud. [spy/wrt]

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami