Satpol PP Denpasar Gelar Sidang Tipiring 29 Pelanggar Perda
Senin, 26 Maret 2018,
15:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com.Denpasar, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar kembali menggelar Tindak Pidana Ringan (Sidang Tipiring) di Kantor Desa Sumerta Kauh Kota Denpasar Senin (26/3). Sidang Tipiring yang mengajukan 29 orang pelanggar ini dipimpin langsung Hakim Wayan Sukanila SH, MH didampingi Panitera Agustini Muliani SH dan Jaksa Yudhi Purwanta SH.
[pilihan-redaksi]
Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, Sidang Tipiring kali ini pelanggarannya berbeda-beda, diantaranya Perda No 1 tahun 2015 tentang ketertiban umum dan Perda No 2 tahun 2015 tentang pedagang kaki lima serta perda No 7 tahun 2013 tentang kawasan tanpa rokok.
Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, Sidang Tipiring kali ini pelanggarannya berbeda-beda, diantaranya Perda No 1 tahun 2015 tentang ketertiban umum dan Perda No 2 tahun 2015 tentang pedagang kaki lima serta perda No 7 tahun 2013 tentang kawasan tanpa rokok.
Dari sekian pelanggar sebanyak 10 orang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar dan bahu jalan serta 19 orang pelanggar merokok di Kawasan Tanpa Rokok (KTR). "Untuk pelanggar KTR kita lakukan sidak di beberapa kawasan seperti Rumah Sakit Sanglah dan Rumah Sakit Wangaya serta Lapangan Puputan Badung Gusti Ngurah Made Agung," ujarnya.
Jumlah pelanggar tersebut telah melanggar Perda No. 1 tahun 2015 tentang ketertiban umum dan perda No 2 tahun 2015 tentang pedagang kaki lima serta perda No 7 tahun 2013 tentang kawasan tanpa rokok. "Hal ini untuk memberikan efek jera maka harus dilakukan Sidang Tipiring," ungkap Sayoga.
[pilihan-redaksi2]
Lebih lanjut Sayoga mengatakan, Sidang Tipiring ini merupakan efek jera kepada para pelanggar agar kesalahan yang dilakukan tidak diulang kembali. Selain itu kegiatan ini juga sebagai ajang sosialisasi Perda, sehingga masyarakat ikut perduli dan ikut bertanggungjawab atas kelangsungan pembangunan di Kota Denpasar. Khususnya dalam menciptakan suasan nyaman menuju masyarakat Denpasar yang bahagia.
Lebih lanjut Sayoga mengatakan, Sidang Tipiring ini merupakan efek jera kepada para pelanggar agar kesalahan yang dilakukan tidak diulang kembali. Selain itu kegiatan ini juga sebagai ajang sosialisasi Perda, sehingga masyarakat ikut perduli dan ikut bertanggungjawab atas kelangsungan pembangunan di Kota Denpasar. Khususnya dalam menciptakan suasan nyaman menuju masyarakat Denpasar yang bahagia.
Tidak hanya itu Sidang Tipiring ini bukan semata-mata mencari kesalahan dan bukan untuk menghukum masyarakat. Tetapi mengajak masyarakat untuk menegakkan aturan karena ini merupakan salah satu bagian dari revolusi mental.
Dalam sidang ini Sayoga mengaku Hakim menjatuhkan denda berbeda-beda kepada para pelanggar yakni dari Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu. Dari denda yang dijatuhkan para pelanggar tidak satu pun yang merasa keberatan. (bbn/rlsdps/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -