search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alat Terbatas, TPS3R Sampat Lidi Bangli Belum Maksimal Tangani Sampah
Rabu, 16 April 2025, 14:06 WITA Follow
image

beritabali/ist/Alat Terbatas, TPS3R Sampat Lidi Bangli Belum Maksimal Tangani Sampah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Persoalan sampah masih menjadi tantangan serius di berbagai wilayah, termasuk di Kabupaten Bangli. 

Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah melalui program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R). Namun, keterbatasan alat membuat pengelolaan sampah belum optimal.

Hal tersebut terlihat di TPS3R Sampat Lidi, Desa Taman Bali, Bangli. Berdasarkan data, dari total produksi sampah organik di Desa Taman Bali yang mencapai 2,611 ton, TPS3R ini baru mampu melayani pengolahan sebanyak 103,63 kilogram per hari.

Sang Kompiyang Suarjaksa, selaku Ketua Pengelola TPS3R Sampat Lidi, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya hanya mampu melayani 86 kepala keluarga dengan kapasitas pengolahan rata-rata 133 kilogram sampah per hari.

"Untuk yang dicacah sehari mencapai 60 sampai 70 kilogram, sisanya merupakan sampah residu dan anorganik," jelasnya, Selasa (15/4/2025).

I Wayan Sutirka dari divisi produksi menambahkan bahwa keterbatasan alat menjadi kendala utama dalam pengolahan sampah. Saat ini, mereka hanya memiliki satu mesin pencacah berkapasitas 5 PK yang mampu mencacah sekitar 1 meter kubik sampah per jam.

"Ini masih kurang, mengingat sampah yang dihasilkan di Taman Bali sangatlah banyak," ujarnya.

Ia berharap pihak terkait dapat memberikan bantuan tambahan mesin pencacah agar pelayanan bisa lebih maksimal.

Selain pengolahan sampah, TPS3R Sampat Lidi juga aktif melakukan edukasi kepada masyarakat. I Wayan Ariana dari divisi penyuluhan menyebutkan bahwa pihaknya rutin melakukan sosialisasi kepada warga agar mampu mengelola sampah secara mandiri, misalnya dengan membuat teba modern atau komposter.

Diharapkan dengan kerja sama dari semua pihak, persoalan sampah di Bangli dapat diatasi secara lebih berkelanjutan dan menyeluruh.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami