search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Hoaks Penculikan di Tabanan, Polisi Dalami Laporan Palsu
Kamis, 19 Mei 2022, 09:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kasus Hoaks Penculikan di Tabanan, Polisi Dalami Laporan Palsu.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra menyatakan, pihaknya menghentikan penyelidikan terhadap kasus hoax penculikan yang terjadi di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri yang sempat viral di media sosial. 

Kini, pihak kepolisian tengah fokus pada kasus laporan palsu yang dibuat oleh korban DAT, 18 tahun dan mertua prianya.

“Kami lakukan pemeriksaan pada kejiwaan korban dan mertuanya dengan melibatkan psikiater,” kata AKBP Ranefli Rabu, (18/5). 

Untuk menyimpulkan perkara itu dan penetapan tersangka, pihak kepolisian masih menuggu hasil tes kejiwaan tersebut. 

“Pakar psikologi yang menyarankan agar dilakukan pemeriksaan psikisnya,” ujarnya. 

Dalam proses penggalian informasi pada korban DAT dan mertuanya, pihak kepolisian sempat mengalami kesulitan. AKBP Ranefli mengatakan, jika kedunya sering memberikan keterangan yang berubah-ubah. 

“Jadi prosesnya pelan dan teliti. Agak berbeda pada orang kebanyakan. Jika ada penetapan tersangka, bisa keduanya,” ujarnya.

Cerita kasus penculikan ini berawal pada Sabtu, (30/4) sekitar Pukul 18.00 WITA ketika korban sedang mencari pepaya di Banjar Mengening untuk dijadikan sayur. 

Pelaku gede Amo dan dua orang temannya membekap korban lalu di bawa ke tengah mobil dan diikat. Mulut korban diikat dengan kain putih, tangan diikat tali plastik, kaki diikat dengan tali sapi. 

Korban kemudian dibawa ke daerah sekitar Taman Ayun, Mengwi. Korban dipaksa melakukan hubungan badan oleh para tersangka. Namun, korban menolak, korban sempat dipukul menggunakan botol bir dan dicekik. 

Korban tetap menolak dan memberikan perlawanan, karena merasa lelah memaksa, korban kemudian pada Minggu, (1/5) sekitar Pukul 03.00 WITA diturunkan dalam keadaan kaki dan tangan terikat serta mulut ditutup kain putih di Beji Puseh, Desa Nyitdah. 

Selama satu hari tidak ada yg menemukan korban, kemudian pada esoknya (2/5) sekitar Pukul 13.00 WITA warga, atas nama I Ketut Kantor dan I Wayan Lampyong dari Banjar Sengguan, Desa Nyitdah menemukan korban. Selanjutnya menghubungi keluarga korban dan melapor ke Polsek Kediri.

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami