Rusia Mau Latihan Militer di Pulau Sengketa, Jepang Naik Pitam
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Jepang melayangkan protes usai mengetahui Rusia bakal menggelar latihan militer di sekitar pulau yang disengketakan, di dekat Hokkaido, pada pekan ini. Pasukan Rusia akan berlatih di Pulau Sakhalin dan Kepulauan Kuril selatan.
Kepala Sekretaris Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan Rusia memberi tahu pemerintah Tokyo bahwa mereka akan menggelar latihan militer pada 18-21 April, demikian dikutip Reuters.
Mereka lalu mengajukan protes ke pemerintah Rusia. Terpisah, Rusia menyatakan akan melakukan uji coba rudal dan torpedo dalam latihan tersebut.
"Kelompok penyerang angkatan laut bersama dengan batalion rudal pertahanan pesisir akan berlatih mengirimkan serangan rudal dengan kinerja peluncuran elektronik," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, seperti dikutip TASS, Senin.
Latihan ini akan melibatkan 25 ribu personel, 160 kapal yang mencakup 12 kapal selam, 167 kapal tempur dan pendukung, serta 89 pesawat dan helikopter.
Simulasi perang ini dipimpin Panglima Angkatan Laut Rusia Nikolay Yevmenov dan melibatkan beberapa unit Angkatan Udara.
Shoigu sebelumnya mengatakan personel AL Rusia juga akan berlatih mencegah potensi musuh masuk ke bagian selatan Laut Okhotsk, mengusir pendaratan pasukan musuh di Pulau Sakhalin dan Kepulauan Kuril selatan.
Selain itu, latihan itu juga akan fokus terhadap operasi kapal selam pembawa rudal strategis bertenaga nuklir.
Terlepas dari latihan militer tersebut, Jepang dan Rusia memiliki hubungan yang rumit, terutama terkait pulau-pulau yang disengketakan. Hingga kini, sengketa teritorial itu masih berlanjut.
Pulau itu yakni Shikotan, Habomai Islets, Kunashiri, dan Etorofu atau Iturup.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net