search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Zelensky: Putin Tak Siap Berdamai dengan Ukraina
Senin, 17 Juni 2024, 10:50 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Zelensky: Putin Tak Siap Berdamai dengan Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia belum siap berdamai usai perang berkelanjutan antar dua negara tersebut. Ia menegaskan pihaknya terbuka untuk segera melakukan pembicaraan jika Moskow menarik pasukannya keluar dari wilayah Ukraina.

Hal tersebut disampaikan Zelensky dalam konferensi damai yang digelar di Swiss, Minggu (16/6). Pihak Rusia sendiri tidak menghadiri konferensi tersebut.

"Rusia dan kepemimpinan mereka tidak siap untuk perdamaian yang adil, ini adalah fakta," kata Zelensky dalam konferensi pers, mengutip AFP.

Sebuah komunike terakhir, yang disetujui oleh sekitar 80 negara, menegaskan kembali komitmen terhadap "integritas teritorial" Ukraina dan mengatakan dialog antara "semua pihak" diperlukan untuk mengakhiri konflik.

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Pasukan Rusia masih menguasai kurang dari seperlima wilayah Ukraina yang diakui secara internasional, termasuk semenanjung Krimea yang dicaploknya pada tahun 2014.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menuntut Ukraina menarik mundur pasukannya dari bagian selatan dan timur negara itu jika ingin invasi berakhir.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecamnya sebagai seruan untuk "menyerah", sementara Zelensky menolak "ultimatum" yang mirip "Hitler".

Di sisi lain, Zelensky menyerukan penarikan mundur Rusia sepenuhnya dan penghormatan terhadap "integritas teritorial" Ukraina.

"Rusia dapat memulai negosiasi dengan kami bahkan besok, tanpa menunggu apapun, jika mereka meninggalkan wilayah hukum kami," katanya.

Zelensky juga mengatakan bahwa ia ingin melihat China memainkan peran yang lebih besar dalam mendiskusikan penyelesaian konflik.

Beijing, sekutu politik dan ekonomi dekat Rusia, tidak menghadiri pertemuan tersebut sebagai protes karena tidak diundang oleh Moskow.

"Saya percaya bahwa China dapat membantu kami. Itulah mengapa saya sangat ingin melihat proposal-proposal tertentu yang dimiliki oleh pihak Tiongkok," kata Zelensky.

"Ukraina tidak pernah mengatakan bahwa China adalah musuh," tambahnya.

Ketika ditanya apakah ia akan menganggap China sebagai teman, Zelensky mengatakan, "Saya percaya bahwa teman adalah mereka yang membantu ketika keadaan sedang sulit. Dan saya ingin China menjadi teman bagi Ukraina." (sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami